PRIMBON RAMALAN JODOH

Cari Blog Ini

SINGA MANIA

Kamis, 10 Februari 2011

Riedl Lega Timnas U-23 Jinakkan Hongkong

Pelatih timnas U-23 Alfred Riedl menyambut gembira hasil uji coba timnya dengan timnas U-23 Hongkong, Rabu, 9 Februari 2011. Dalam duel ini, Yongki Aribowo berhasil unggul dengan skor telak 4-1 dari tuan rumah.

Bertanding di Stadion Olympic, Hongkong, timnas unggul lewat gol Yongki Aribowo (25), Titus Bonai (67'), dan Aris Alfiansyah (80'). Sedangkan satu gol lainnya tercipta lewat  bunuh diri pemain lawan pada menit ke-30.

Hasil ini membuat Riedl bernafas lega. Pasalnya, timnya telah berhasil menunjukkan peningkatan setelah ditahan imbang 1-1 oleh Pelita Jaya U-21 dalam uji coba perdana, di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Sabtu lalu.

"Komentar Riedl (Alfred) bagus. Menurutnya, saat ini hanya perlu peningkatan kemampuan fisik dan koordinasi bermain saja," kata Iman Arief, Deputi Bidan Teknik Badan Tim Nasional (BTN) saat dihubungi VIVAnews usai laga.

Menurut Iman, usai memetik kemenangan dari Hongkong, timnya langsung kembali ke hotel. Selanjutnya para pemain diminta untuk istirahat sebelum kembali menjalani latihan besok pagi, Kamis, 10 Februari.  

"Setelah latihan, pemain langsung check out. Para pemain terbang pada pukul 17.00 waktu Hongkong dan kemungkinan tiba di Jakarta pukul 21.00 WIB," kata Iman yang kini menjabat sebagai manajer timnas sementara menggantikan Adjie Massaid

Okto Dihukum Percobaan Enam Bulan

Hal yang meringankan hukuman Okto karena pemain tersebut mengakui perbuatannya.


Komisi disiplin [Komdis] PSSI menjatuhkan sanksi percobaan selama enam bulan kepada gelandang Sriwijaya FC Oktovianus Maniani atas sikapnya menanduk wasit Oki Dwi Putra dalam pertandingan Superliga Indonesia 2010/11 melawan Persisam Samarinda.

Ketua Komdis PSSI Hinca Panjaitan beberapa saat lalu mengatakan, ada beberapa alasan yang membuat pihaknya tidak menjatuhkan hukuman berat kepada Okto. Salah satunya adalah sikap sportif yang diperlihatkan Okto saat menjalani sidang.

“Okto kami hukum percobaan selama enam bulan serta denda uang atas sikapnya menanduk wasit dalam pertandingan melawan Persisam tanggal 16 Januari lalu. Hukuman kartu merah dia tetap berlaku,” ujar Hinca.

“Ada beberapa hal yang meringankan hukuman terhadap Okto. Dia telah mengakui perbuatannya. Ketika kami tanya, dia langsung menjawab, 'Benar saya menanduk wasit. Saya sudah menyesali perbuatan saya'.”

“Selain itu, dia merupakan pemain tim nasional yang masih aktif dan punya prospek cerah. Hukuman itu berlaku sejak Sabtu lalu. Jika dia kembali melakukan perbuatan itu selama menjalani masa hukuman, maka sanksi larangan tidak boleh main selama enam bulan akan berlaku.”(Brn)